Ncimi Kolo Saat Bulan Purnama

Posted by Farah PinkQueenzza 08.56, under | No comments

Bagi orang-orang Bima yang saat ini telah beranjak dewasa dan berada di berbagai pelosok Bumi ini tentu sangat akrab dengan Ncimi Kolo. Permainan masa kecil ini biasa dilakukan pada malam bulan purnama usai belajar shalat Isya Berjamaah dan pulang dari surau-surau untuk belajar ngaji. Yah… Ncimi kolo adalah kenangan yang tak terlupakan bagi orang-orang yang dilahirkan dan dibesarkan dari peradaban Dana Mbojo Sampai kapanpun.

Apa dan Bagaimanakah permainan ini ? Saya mencoba menggali akar budaya ini untuk teman-teman dimana saja berada. Ncimi Kolo sejenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak laki-laki dan kadang juga perempuan.Pemain dibagi dua regu, satu regu akan Ncimi Kolo (bersembunyi), regu lain mencari. Ncimi Kolo diangkat menjadi nama permainan. Dimainkan pada bulan purnama setelah usai mengaji dan sholat Isya. Sambil menemai para ibu dan gadis yang sedang memintal benang di halaman rumah.
Permainan ini lajimnya dimainkan oleh anak-anak laki-laki berusia 6-12 tahun, terdiri dari dua regu, setiap regu beranggotakan 2-4 orang. Ada regu yang bersembunyi dan ada regu yang mencari. Sebelum permainan dimulai disepakati dahulu areal atau wilayah yang dijadikan arena permainan untuk tempat bersembunyi. Agar memudahkan regu pencari untuk menemukan tempat persembunyian. Mpa’a Ncimi Kolo tidak diiringi dengan lagu sebagai musik pengiring. Mpa’a Ncimi Kolo masih digemari oleh anak-anak usia 6-12 tahun.
Saat ini permainan Ncimi Kolo tinggal kenangan. Tidak ditemukan lagi anak-anak dan remaja di Bima- Dompu yang melakoni permaianan ini. Anak-anak kita telah banyak yang terbius permainan modern yang terkadang tidak mendidik dan tidak sesuai dengan akar budaya. Namun dibalik itu, saya merasa terharu dan bangga atas upaya yang dilakukan jajaran SDN No 5 Kota Bima ( dulu Raba 2 Red) yang mengajarkan kembali permainan rakyat Bima kepada siswanya usai pelajaran olahraga. Hal ini tentunya perlu dilakukan oleh sekolah-sekolah lain di Bima-Dompu untuk melestarikan permainan rakyat tradisional sebagai akar budaya daerah

0 komentar:

Posting Komentar