Kompleks Asi Mbojo tidak bisa dilepaskan dengan dua buah pintu gerbang atau pintu masuk menuju Asi Mbojo. Pintu-pintu itu juga merupakan bangunan bersejarah dan memiliki fungsi satu sama lainnya. Pintu gerbang sebelah barat bernama Lare-Lare merupakan pintu resmi kesultanan yaitu tempat masuknya sultan, para pejabat kesultanan dan tamu-tamu sultan. Di bagian atasnya yaitu di loteng merupakan tempat untuk menyimpan Tambur “ Ranca Nae “ dan dua buah lonceng. Tambur Ranca Nae dibunyikan sebagai tanda pemberitahuan adanya upacara kebesaran. Sedangkan kedua loncengnya dibunyikan untuk pemberitahuan adanya tanda bahaya.
Pintu gerbang sebelah timur disebut Lawa Kala atau Lawa Se yang merupakan pintu masuk bagi anggota Sara hukum dan ulama. Sedangkan pintu masuk bagi para keluarga Istana ada di belakang Asi bernama Lawa Weki.(Muslimin Hamzah, Ensiklopedia Bima)
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j:
Posting Komentar